coffelicious

Senin, 20 Februari 2012

Cinta di Tengah Perbedaan Agama

Cinta memang tidak memandang perbedaan, tapi gimana jadinya kalo kamu dan pacar berbeda keyakinan. Jalanin terus or stop pacarannya?
Urusan cinta bisa bikin sakit kepala kalo udh ngomongin beda keyakinan. Bagaimana cara menyikapinya, apakah cinta bisa bertahan dengan keyakinan yg berbeda..???
Nah di postingan kali ini saya bakal share sebuah video yaitu tanggapan publik tentang cinta yang berbeda keyakinan ...
video by Espira TV n' courtesy by YOUTUBE.. cekidooootttt >>>>>>



aku dan dia berbeda by espira tv

Nah loh yang pacaranny Beda agama .. punya pendapat sendiri ?? silahkan share aja ;) .. Pribadi, saya juga punya pengalaman seperti ini ,,. "PACARAN BEDA KEYAKINAN" malah bukan cuman sekali saya ngejalanin yang kayak ginian ,.xixixixii :D
tapi yang terakhir inilah yang paling bikin saya bimbang,bahkan saya tuh sayang banget ma dia*pacar gua* walau latarnya kami tuh beda keyakinan gitu .
Gak tau kenapa ?? waktu saya ngejalanin hubungan kayak gini, saya malah dapat banyak problema ,mungkin sayaNya pas sial ato karena hubungan ini ,hmmmm ....
Nah loh napa jadi curhat ngelantur gini :D ,,ckckck (maap sobat blogger cuma berbagi pengalaman pribadi)

OK !! kembali ke topik "Cinta Beda keyakinan" ..
Benernya kalo bicara soal boleh atau tidak boleh, jawabannya as clear as the sky.  Gak boleh. Why? Because the bible said so.

masing² individu pasti punya pola pikir yang berbeda, So' buat temen² yang punya pengalaman seperti ini , Ambillah keputusan sendiri ,agar tak ada kata SEsaL di belakang, Tapi jangan lupa saat loe-loe and loe pade mo buat keputusan ,buatlah keputusan yang Bijak ,dalam arti usahakan keputusan loe itu gak bakal ngerugiin kedua belah pihak*ceileeeh serius banget yah gua* n fair untuk loe n si dia .. Nah kalo misalnya ada dari loe-loe and loe pade yang mutuskan untuk ngelanjutin hubungan kayak gini, saya cuman bisa bilang keep to prove that love can unites even the things eternal for the united .


Lanjuud kita bahas pandangan secara global!! ,kayaknya hal ini dah bukan hal yang baru lagi di era globalisasi ini ,apalagi di indonesia yang masyarakatnya beragam² budaya,keyakinan ,pasti dapat kita temui pasangan yang berbeda agama di sekeliling kita bahkan itu bisa temen kita' ato kita sendiri' ckckck :D
Seperti yang kita tahu, tujuan dari hubungan sepasang kekasih adalah hidup bersama dalam ikatan pernikahan. Mengenai pernikahan beda agama, saya ingin memandang secara global, tidak dari sudut pandang suatu agama saja. Menurut suatu artikel yang pernah saya baca, ada empat cara yang populer ditempuh pasangan beda agama agar pernikahannya dapat dilangsungkan, yaitu meminta penetapan pengadilan, perkawinan dilakukan menurut agama masing-masing, penundukan sementara pada salah satu hukum agama dan menikah di luar negeri.
Jadi sebenarnya cinta dalam perbedaan keyakinan memiliki prospek. Banyak cara yang bisa ditempuh. Banyak pasangan beda agama yang menikah dan sampai sekarang rumah tangga mereka baik-baik saja. Ada yang memilih untuk tetap pada agama dan keyakinan masing-masing, ada pula yang memilih untuk salah satu berpindah ke keyakinan pasangannya. Toh negara juga sebenarnya tak secara tegas melarang pernikahan beda agama. Larangan tersebut tidak datang dari negara melainkan dari agama. Sepanjang ada pengesahan agama, catatan sipil mencatat sebuah perkawinan akan mencatat sebuah pernikahan. Sepanjang tidak ada pengesahan agama, tidak mungkin catatan sipil mencatat sebuah perkawinan.
Oleh karenanya cara yang paling populer dilakukan adalah menikah menurut agama masing-masing dan penundukan sementara pada satu agama. Pastinya tak ada (atau mungkin sangat jarang) seseorang mau berpindah dari agama yang telah sekian lama dianutnya . Jika tak ada yang mau mengalah, maka jalan satu-satunya adalah menikah menurut agama masing-masing, menurut agama mempelai pria terlebih dulu, baru kemudian menurut agama mempelai wanita. Atau kalau tak ingin repot menikah 2 kali, jalan yang ditempuh adalah penundukan sementara pada satu agama. Mengapa sementara? Karena biasanya setelah menikah dengan tatacara satu agama, mereka kembali ke keyakinan semula. Yang penting sudah mendapat pengakuan negara, habis perkara.

Tapi ,hmmm
Menurut saya tak sesederhana itu. Dari awal caranya saja, bukankan sadar atau tidak cara seperti itu adalah salah satu bentuk permainan terhadap agama. Sementara saja menganut ajaran suatu agama hanya demi pengakuan negara, lalu kembali ke keyakinan asal. Bukankah terlihat seperti kurang menghargai kesucian suatu agama, baik yang dianut maupun agama pasangannya. Lalu bagaimana nanti dalam kehidupan selanjutnya, dimana dituntut harus selalu bertoleransi menghargai keyakinan yang dianut pasangannya, setiap detik seumur hidupnya. Belum lagi tentang anak, yang dibingungkan dengan perbedaan diantara kedua orangtuanya, yang membuat anak juga bingung mengenai keyakinan yang harus dianutnya.
yah emang, kalau dah ngomongin agama susah banget untuk menemui satu titik akhir ,bahkan pengetahuan kalau di sejajarkan dengan agama akan banyak hal yang tidak logis untuk kita jumpai, nah jadi buat temen², kalau temen² mencintai seseorang, cintai lah dia dengan tulus dan jangan pernah ada niat untuk mencari lagi cinta yang lain , sama Hal-Nya seperti AGAMA kita !! *Nah loe gimana donk .. xixixixiix :D

0 komentar:

Posting Komentar

 
;